SMGA Berencana Gunakan Seluruh Dana IPO untuk Pengadaan Nikel dan Batubara

News Posted on 11 January 2024

Ipotnews - Perusahaan di bidang perdagangan nikel dan batubara, PT Sumber Mineral Global Abadi Tbk ( SMGA ) melaporkan, seluruh dana hasil penawaran umum perdana saham (IPO) akan digunakan sebagai modal kerja yang terkait dengan pengadaan nikel dan batubara.
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama SMGA , Julius Edy Wibowo dalam siaran pers perseroan yang didistribusikan kepada media di Jakarta, Rabu (10/1). Perlu diketahui, anak usaha PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) akan menggalang dana melalui mekanisme IPO sebesar-besarnya Rp183,75 miliar.

Mengacu pada Prospektus IPO SMGA , perseroan akan melepas saham kepada publik sebanyak-banyaknya 1,75 miliar lembar bernilai nominal Rp20 per saham atau setara dengan 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO.

Pada fase penawaran awal (book building) selama kurun 8-11 Januari 2024, harga saham yang masuk ke dalam kategori Efek syariah ini dibanderol sekitar Rp100-Rp105 per saham. Sehingga, melalui aksi korporasi ini SMGA bisa menggalang dana berkisar Rp175 miliar hingga Rp183,75 miliar.

Manajemen SMGA menunjuk PT Victoria Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi Efek. Diharapkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bisa diterima pada 19 Januari 2024, sehingga penawaran umum (offering) bisa dilakukan pada 22-25 Januari 2024 dan pencatatan saham di BEI pada 29 Januari 2024.

Rencananya, seluruh dana hasil IPO ---setelah dikurangi biaya-biaya emisi--- akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka pengadaan nikel dan batubara, sesuai dengan kegiatan bisnis yang dijalankan perseroan.
Julius mengatakan, secara umum grup perseroan telah berpengalaman lebih dari 15 tahun pada industri energi, sedangkan perdagangan komoditas hasil pertambangan sejak 2008. "Perseroan menawarkan dan mencatatkan sahamnya untuk bertransformasi ,serta melanjutkan
pertumbuhan. Sehingga dapat meningkatkan revenue dan profitability perseroan," paparnya.

Sementara itu, Direktur Victoria Sekuritas, RA Wisnu Widodo meyakini bahwa SMGA memiliki prospek dan pertumbuhan yang positif, lantaran bisnis perseroan di industri trading nikel berpotensi untuk terus bertumbuh yang didukung oleh tren peningkatan permintaan nikel untuk produk stainless steel dan baterai kendaraan listrik (EV).

Untuk segmen batubara, lanjut Wisnu, SMGA berhasil mengamankan kontrak dengan pemilik IUP-OP dan trader batubara berkalori rendah (setara ICI 5) untuk penggunaan domestik, karena mayoritas pembangkit listrik batubara di Indonesia menggunakan batubara berkalori rendah sebagai bahan bakar.

Wisnu menambahkan, entitas anak SMGA , yakni PT Jasatama Mandiri Sukses (JMS) yang bergerak di bidang pertambangan batu gamping memiliki prospek usaha yang positif. Batu gamping merupakan bahan baku campuran di industri pengolahan bijih nikel untuk menghilangkan pengotor, seperti silika dan fosfor. JMS akan memulai produksi batu gamping pada Kuartal I-2024.(Budi)

Sumber : admin 
Link berita : https://www.indopremier.com/